Mati dicaci nyala dilupa
October 27, 2012Matsushita: Kekuatan Visi 250 Tahun
August 24, 2010
Banyak orang tidak habis-habisnya dibuat terkesima dan terperangah atas visi jangka panjang Konosuke Matsushita, pendiri Panasonic Corporation (dulu Matsushita Electric Industrial Co Ltd). Tidak tanggung-tanggung, 250 tahun. Bukan main!
Jangankan orang yang berpikiran pendek, orang yang terbiasa dengan proyeksi pembangunan jangka panjang dengan acuan waktu 25 tahun pun menilai Visi 250 Tahun sudah menerawang terlalu jauh di luar batas imajinasi, serta terasa sensasional.
Buat kebanyakan orang yang lazim hidup dari oportunis harian, jangankan 250 tahun, membayangkan roda waktu 5 atau 10 tahun saja sulit. Malah banyak orang selalu merasa kerepotan menyusun program tahunan. Namun, Matsushita sudah membuktikan ketajaman kecerdasannya, yang membuat dirinya bagian dari legenda pengembangan elektronik Jepang bahkan dunia.
Belum sampai setengah dari waktu yang diproyeksikannya, Read the rest of this entry »
Resiko Dihujat
August 13, 2010Listrik di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta padam. Heboh. Ribuan penumpang ngomel, marah dan menghujat. Terutama menghujat PLN. Dan juga tentu menghujat saya. Apalagi mati listrik itu terjadi pada waktu puncak-puncaknya: menjelang jam penerbangan pertama, di hari Jumat yang lebih ramai daripada hari apa pun, dan menjelang bulan puasa di mana banyak orang akan melakukan perjalanan suci berbakti kepada orang tua, termasuk ke kuburan mereka.
Nama PLN yang selama ini sudah buruk itu hancur lebur di Bandara Soekarno-Hatta pagi itu. Bahkan, hancur di mata seluruh bangsa Indonesia. Sebuah headline surat kabar yang memang biasa mengkritik PLN menulis: Byar-pet telah memalukan bangsa!
Sungguh masuk akal bila hari itu tidak ada satu pun orang yang berpikir bahwa mati lampu di bandara tersebut bukan kesalahan PLN. Read the rest of this entry »
Jangan Byar-pet, Kalau pet, Cepet!!
August 11, 2010Motto, ya kalimat tersebut adalah motto. Motto siapa? Mungkin anda sudah bisa menebak. Urusan byar-pet siapa lagi kalau bukan masalah lampu atau listrik, bila menyangkut listrik siapa lagi kalau bukan PLN, meskipun sebenarnya tidak semua masalah listrik adalah tanggungjawab PLN.
Inti dari motto tersebut, menurut Pak Dahlan Iskan (Dirut PLN), adalah bagaimana PLN memberi pelayanan kepada pelanggannya sesuai dengan keinginan pelanggan, yaitu listrik tersedia, apabila padam maka secepatnya kembali menyala. Ya, sesederhana itu memang keinginan masyarakat pelanggan listrik, dan sesederhana itu pula pemikiran Pak Dahlan Iskan. Bandingkan tagline atau motto atau visi-misi khususnya PLN yang ada selama ini, menjadi perusahaan kelas dunia, melistriki 100% masyarakat Indonesia ketika HUT RI ke 75, atau memberi pelayanan pelanggan kelas dunia yang begitu wah atau tinggi, meskipun visi, misi, cita-cita harus digantung setinggi langit.
Mungkin memang seperti ini kondisi negeri ini, terlalu tinggi cita-cita tapi melupakan hal sepele yang sebenarnya lebih penting. Atau seharusnya memang perlu mempunyai cita-cita tinggi tapi memulainya dengan langkah-langkah sederhana yang sangat penting.
PLN Tersorot
June 29, 2010Inilah puisi berjudul “PLN Tersorot!” yang saya tulis di bulan pertama saya menjadi CEO PLN Januari 2010 lalu. Puisi tersebut kini berubah menjadi poster yang dipasang di seluruh kantor unit PLN di seluruh Indonesia. Inilah puisi yang kemudian menggerakan tekad baru karyawan PLN.
Misalnya, tekad membersihkan diri dari citra sarang korupsi. Inilah citra negatif yang paling sulit dihapus dari benak masyarakat. Ketidak percayaan masyarakat sudah demikian dalamnya. Karena itu, pidato dan slogan saja sudah tidak memadai. Harus ada action nyata untuk melawannya. Itu sebabnya direksi baru PLN datang ke KPK untuk mendekla-rasikan diri anti korupsi. Kami meminta KPK me-ngawasi pengadaan barang dan jasa di PLN yang bernilai triliunan rupiah.
PLN juga melibatkan BPKP memproses transaksi yang sensitif. Misalnya, transaksi seluruh listrik swasta (IPP) terkendala. PLN juga menempuh cara baru dalam tender. Selain mengubah sistem tender PLN juga melibatkan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah). Setiap dokumen tender yang berpotensi menimbulkan persoalan dikonsultasikan ke LKPP. Read the rest of this entry »